Ras Kelinci

Ras kelinci memiliki ukuran, warna dan panjang bulu, pertumbuhan dan pemanfaatan berbeda-beda antara satu dan lainnya.Ada lebih dari 72 jenis yang menyebar dari segala penjuru dunia. Tapi dari sekian banyak ras, saat ini beberapa ras termasuk kelinci ternak yang di kembangkan secara komersial di negara-negara Eropa, Amerika, dan bahkan Bandung (hehehe salah ya, Indonesia maksudnya). Ras-ras kelinci tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Angora

angora

angora

Asal usul kelinci ras Angora kurang jelas. Konon, berasal dari kelinci liar yang berkembang secara mutasi dengan spesifik berbulu panjang. Angora pertama kali di temukan dan di bawa oleh pelaut Inggris, kemudian di bawa ke Perancis tahun 1723. Tahun 1777 Angora menyebar ke Jerman . Tahun 1920 meluas ke negara-negara Eropa Timur, Jepang, Kanada, dan Amerika Serikat. Sampai kini Prancis menjadi pusat peternakan kelinci Angora terbesar yang menhasilkan wool. Angora dewasa berbobot 2.7 kg, baik jantan maupun betina. Pertumbuhan bulunya yang sangat cepat yakni 2.5 cm per bulan, membuat kita hatus rajin mencukurnya 6-8 cm tiap tiga bulannya. Karena kalo di biarkan tumbuh, bulunya akan cenderung kusut dan menggumpal, gak cantik lagi deh .

2. Lyon

Sesungguhnya lyon adalah angora inggris yang tidak jadi kupingnya pendek, wajahnya di penuhi bulu-bulu panjang, mirip seperti lion (singa) tapi yang ini sih gak serem, malah cenderung lucu. Karena masih saudara dekat dengan angora, maka tiap 3 bulan sekali kita harus rajin mencukur bulunya yang cepat tumbuh.

3. American Chinchilla

amerika c

amerika c

Kelinci ras ini dibedakan jadi tiga tipe, yaitu standar (bobot dewasa 2.5-3 kg), besar (bobot dewasa 4.5-5 kg), giant (bobot dewasa 6-7 kg). Semua di manfaatkan untuk ternak dwiguna yaitu produksi fur dan daging. Kelinci raksasa alias Giant Chinchilla merupakan hasil persilangan antara Standard Chinchilla dan Flemish Giant.

4. Dutch

Dutch

Dutch

Ras dutch (Belanda) sangat terkenal di seluruh dunia sebagai hewan hias piaraan. bobot dewasa jantan dan betina antara 1.5-2,5 kg. Betina bersifat keibuan fertilitasnya tinggi. Setiap kali melahirkan, kelinci menghasilkan anak 7-8 ekor. Warna bulunya khas, melingkar seperti pelana berwarna putih dari punggung terus ke leher sampai kaki depan bagian belakang dan kepala hitam,cokelat atau abu-abu.Moncong dan dahi putih. Kaki depan seluruhnya putih.Kaki belakang hitam atau warna lain dengan ujung kaki putih.Ada pula yang sekaligus memiliki 3 macam warna, sering di sebut Tricolored Dutch.

4. English Spot

Ras ini berwarna putih dengan tutul-tutul hitam. Sepanjang punggung ada garis hitam, dari pangkal telinga memanjang sampai ke ujung ekor. Perut bertutul-tutul hitam seperti puting susu. Telinga hitam, mata dilingkari bulu hitam, sehingga tampak seperti memakai kaca mata. Hidung diliputi bulu hitam berbentuk kupu-kupu.

5. Himalayan

Himalayan

Himalayan

Ras ini sekarang lagi banyak banget di cari, naik daun deh, harganya masih selangit sekarang. Banyak yang meyakini asalnya dari Cina sebab di sana banyak di jumpai kelinci ini. Mula-mula di bawa dari cina ke Eropa sebagai pengisi kebun binatang dan dikenal dengan nama ‘Kelinci hidung hitam dari Cina’. Warna hitam pada kaki mulai timbul pada umur 3-4 minggu, mula-mula pucat lalu menjadi hitam. Himalayan yang disilangkan dengan New Zealand White, anak-anaknya menyerupai Himalayan. Kalau disilangkan dengan kelinci berwarna lain, keturunannya tak ada yang menyerupai Himalayan. Sekian dulu yaaa penjabaran tentang aneka ras kelinci….lain waktu saya posting untuk beberapa ras lainnya…

6. Flemish Giant

Flemish Giant

Flemish Giant

Dari namanya saja kita pasti udah nebak, giant= raksasa. Ukurannya memang termasuk besar banget buat ukuran kelinci pada umumnya. Bahkan katanya pernah ada yang 12 kg. Dahsyat kan….yang pasti buat orang-orang kayak saya, yang seneng gendong-gendong kelinci pasti jadi mikir-mikir buat gendong-gendong si flemish giant ini.

7. Havana

Havana

Havana

Ras ini bertumbuh pendek, kepalanya kecil dan pendek, tapi lebar. Matanya biasanya bercahaya merah delima, telinganya berdiri tegak dengan dasar telinga lebar.Pantat dan kaki belakangnya bulat, berisi penuh. Warna bulunya hitam,biru, dan coklat.

8. Lop

Lop

Lop

Nah jenis ini termasuk yang favorit saya, memiiki ciri khas kepala lebar mata hitam dan telinganya koploh atau menggatung jatuh kebawah, lucu deh, ada yang bilang mirip anjing :D. Telinganya panjang, lebar, tebal, menggantung dari samping kepala ke bawah tetapi tidak sampai menggeser di tanah. Diantara macam-macam Lop, yang paling terkenal English Lop.

9. Nederland Dwarf

Nederland Dwarf

Nederland Dwarf

Ras kelinci kerdil ini berasal dari Belanda, sering juga di panggil kelinci mini, karena jenis ini merupakan jenis kelinci terkecil didunia. Bobot dewasa nya hanya 0.9 kg.Bentuk tubuhnya pendek, kepalanya agak bulat.

10. New Zealand White

Ras ini merupakan kelinci albino, tak mempunyai bulu yang mengandung pigmen. Bulunya putih mulus, padat, tebal dan agak kasar kalo di raba. Mata merah,asalnya dari New Zealand, makanya dia punya nama New Zealand White.

11. Polish

Polish

Polish

Ras ini merupakan kelinci kecil, hampir mirip dengan Nederland Dwarf, hanya sedikit lebih besar. Kepala bulat, telinga tegak sekitar 6 cm panjangnya.Matanya merah delima atau biru.

12. Rex

Sebenarnya Rex termasuk kelinci baru. Ras ini mulai di kenal di Amerika Serikat sejak tahun 1980-an, sebagai binatang kontes.Yang paling spesial dari Rex yaitu bulunya yang halussss banget. Apalagi kalo si Rex ini hidup di lingkungan yang bersuhu berkisar 5-15 C,makin rendah suhu lingkungan, makin indah dan bagus mutu bulunya. Ras Rex yang paling terkenal adalah White Rex, yang berbulu putih mulus dan tebal. Kualitas bulunya sangat baik, lembut seperti beludru. Ras ini juga di sebut Ermine Rex.

13. Satin

Ras satin berbulu tebal, badannya panjang, kepala lebar, leher pendek, telinganya yang lebar tampak seimbang dengan badannya. Tulang-tulangnya tampak kuat. Kakinya lurus. Kukunya hitam gelap.

14. Tan

Ras ini termasuk kelinci kelinci kecil, berwarna cokelat kemerah-merahan.Warnyanya jelas, terang, terdapat di bawah dagu sampai ke dada, tengkuk, dan bawah ekor. Bagian perut sampai bagian sebelah dalam kaki depan juga berwarna cokelat kemerah-merahan. Telapak kakinya putih.

Nah segitu aja deh yaa, macam-macam ras yang biasanya kita kenal di peternakan indonesia ini….

Jenis-jenis Ras Kelinci (part 3)

Abang rabbit mau memenuhi permintaan sebagian sahabat kami, yang ingin menambah pengetahuan tentang aneka jenis ras kelinci. Sebelumnya kami sudah 2 kali membuat postingan tentang ini, tapi untuk kali ini yukkkk kita tambah pengetahuan kita tentang jenis-jenis lainnya. Semoga bermanfaat )

15. Californian

Kelinci ini merupakan hasil persilangan keturunan hasil kawin silang Himalayan dan Chinchilla dengan New Zealand White. Bulunya putih dengan telinga, hidung, ekor, dan kaki kelabu tua atau hitam. Warna hitam di hidung bisa mencapai separuh muka. Bobot kelinci dewasa jantan ideal 3.6 -4.5 kg, betina 4.3 – 4.7 kg. Punggung sedikit membulat, bagian samping dan bahu penuh berisi daging. Induk dapat mengasuh anak-anaknya dengan baik, jumlah anak yang dilahirkan per tahun bisa mencapai 48 ekor. Bobot umur 60 hari rata-rata 1.8 kg. Alias, jenis ini kebanyakan indukan yang penyanyang.

16. Champagne d’Argent

Ras ini asalnya dari Prancis, yaitu distrik Champagne. Diternakan untuk diambi fur-nya.Kelinci ini, di Amerika dikenal sebagai French Silver, karena warna bulunya putih perak.Kata Argente dari bahasa Prancis yang berarti perak.Kelinci ini merupakan penghasi daging yang baik.Bobot dewasa rata-rata 3.6 kg. Pada saat lahir berwarna hitam, setelah umur 3-4 bulan berubah perakatau putih susu dengan warna kulit biru tua, dan ketika dewasa berbulu biru dengan ujung putih perak.Warna bulunya merata diseluruh tubuh, termasuk kepala, telinga, dan kaki. Telinga tegak, ujung membulat. Anak umur 5 minggu berbobot 1.8 – 2.7 kg.

17. Carolina

Ras ini berasal dari hasil persilangan antarspesies New Zealand White. Bulunya putih, pertumbuhannya cepat, dan daya reproduksinya tinggi. Penampilannya lebih besar dan lebih putih daripada New Zealand White, terutama yang berkelamin jantan. Memiliki daya tahan tubuh yang tinggi, sehingga cukup kuat terhadap serangan penyakit dan mampu hidup pada kondisi di bawah normal.

18. Checkered Giant

Ras ini berasal dari Jerman. Badan panjang, punggung melengkung dengan baik. Paha dan pinggul lebar. Di ternakkan untuk di ambil dagingnya.Bobot dewasa ideal jantan 5 kg, betina 5.4 kg. Dibedakan atas dua warna, yaitu hitam dan biru.

19. Siamese Sable

Ras ini memiliki pola warna seperti bulu kucing siam. Peternak membedakan warnanya dalam tiga corak, yaitu cokleat muda, agak cokelat muda dan agak cokelat di sebut Siamese Sable. Bobot dewasa, jantan maupun betina, antara 2.25 – 3.5 kg.

20. Silver


Ras asli kelinci ini adalah Silver Grey, berwarna perak abu-abu. Warna bulunya hitam, di bagian dalam biru-hita diselingi bul u penutup perak keputih-putihan.
Warna perak inilah yang membuat kelinci Silver terlihat cantik dan menarik.
Selain silver Grey, ada pula Silver Fawn (perak coklat mudah kekuningan), Siver Brown (perak coklat), dan Silver Fox (warna utama hitam dengan kombinasi biur, coklat, dan ungu)
Kelinci Silver memiliki proporsi tubuh yang baik, otot-otot kuat, kepala pendek, telinga pendek, kaki pendek dan kuat. Bobot kelinci Silver Grey, SIlver Fawn, dan Silver Brown dewasa, jantan maupun betina 2,7 – 3,2 g. Silver Fox merupakan hasil persilangan dengan Chinchilla, bobot kelinci dewasa jantan 3.6 – 5 kg, betina 4,0 – 5,45 kg.
Anak-anak SIlver tidak mempunyai bulu perak sampai umur 2-3 bulan. Warna perak mulai tumbuh dari kaki, kepala, telinga, baru ke seluruh tubuh setelah umur 5 bulan. Kelinci Silver di ternak terutama untuk di ambil bulunya.

Source :Kelinci Potong & Hias By B Sarwono
Source Pic : By google

BUDI DAYA KELINCI

I. UMUM

1.1. Sejarah Singkat

Ternak ini semula hewan liar yang sulit dijinakkan. Kelinci dijinakkan sejak 2000 tahun silam dengan tujuan keindahan, bahan pangan dan sebagai hewan percobaan. Hampir setiap negara di dunia memiliki ternak kelinci karena kelinci mempunyai daya adaptasi tubuh yang relatif tinggi sehingga mampu hidup di hampir seluruh dunia. Kelinci dikembangkan di daerah dengan populasi penduduk relatif tinggi, Adanya penyebaran kelinci juga menimbulkan sebutan yang berbeda, di Eropa disebut rabbit, Indonesia disebut kelinci, Jawa disebut trewelu dan sebagainya.

Potensi Kelinci

Potensi Kelinci

1.2. Sentra Peternakan

Di Indonesia masih terbatas daerah tertentu dan belum menjadi sentra produksi/dengan kata lain pemeliharaan masih tradisional.

1.3. Jenis

Menurut sistem Binomial, bangsa kelinci diklasifikasikan sebagai berikut :

Ordo : Lagomorpha

Famili : Leporidae

Sub famili : Leporine

Genus : Lepus, Orictolagus

Spesies : Lepus spp., Orictolagus spp.

Jenis yang umum diternakkan adalah American Chinchilla, Angora, Belgian, Californian, Dutch, English Spot, Flemish Giant, Havana, Himalayan, New Zealand Red, White dan Black, Rex Amerika. Kelinci lokal yang ada sebenarnya berasal dari dari Eropa yang telah bercampur dengan jenis lain hingga sulit dikenali lagi. Jenis New Zealand White dan Californian sangat baik untuk produksi daging, sedangkan Angora baik untuk bulu.

1.4. Manfaat

Manfaat yang diambil dari kelinci adalah bulu dan daging yang sampai saat ini mulai laku keras di pasaran. Selain itu hasil ikutan masih dapat dimanfaatkan untuk pupuk, kerajinan dan pakan ternak.

II. PERSYARATAN LOKASI

Dekat sumber air, jauh dari tempat kediaman, bebas gangguan asap, bau-bauan, suara bising dan terlindung dari predator.

III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

3.1. Penyiapan Sarana dan Peralatan

Fungsi kandang sebagai tempat berkembangbiak dengan suhu ideal 21 derajat C, sirkulasi udara lancar, lama pencahayaan ideal 12 jam dan melindungi ternak dari predator. Menurut kegunaan, kandang kelinci dibedakan menjadi kandang induk. Untuk induk/kelinci dewasa atau induk dan anak-anaknya, kandang jantan, khusus untuk pejantan dengan ukuran lebih besar dan Kandang anak lepas sapih.

kandang

kandang

Untuk menghindari perkawinan awal kelompok dilakukan pemisahan antara jantan dan betina. Kandang berukuran 200x70x70 cm tinggi alas 50 cm cukup untuk 12 ekor betina/10 ekor jantan. Kandang anak (kotak beranak) ukuran 50x30x45 cm.

Menurut bentuknya kandang kelinci dibagi menjadi:

1. Kandang sistem postal, tanpa halaman pengumbaran, ditempatkan dalam ruangan dan cocok untuk kelinci muda.

2. Kandang sistem ranch; dilengkapi dengan halaman pengumbaran.

3. Kandang battery; mirip sangkar berderet dimana satu sangkar untuk satu ekor dengan konstruksi Flatdech Battery (berjajar), Tier Battery (bertingkat), Pyramidal Battery (susun piramid).

Perlengkapan kandang yang diperlukan adalah tempat pakan dan minum yang tahan pecah dan mudah dibersihkan.

3.2. Pembibitan

Untuk syarat ternak tergantung dari tujuan utama pemeliharaan kelinci tersebut. Untuk tujuan jenis bulu maka jenis Angora, American Chinchilla dan Rex merupakan ternak yang cocok. Sedang untuk tujuan daging maka jenis Belgian, Californian, Flemish Giant, Havana, Himalayan dan New Zealand merupakan ternak yang cocok dipelihara.

3.2.1. Pemilihan bibit dan Calon Induk

Kelinci Anakan

Kelinci Anakan

Bila peternakan bertujuan untuk daging, dipilih jenis kelinci yang berbobot badan dan tinggi dengan perdagingan yang baik, sedangkan untuk tujuan bulu jelas memilih bibit-bibit yang punya potensi genetik pertumbuhan bulu yang baik. Secara spesifik untuk keduanya harus punya sifat fertilitas tinggi, tidak mudah nervous, tidak cacat, mata bersih dan terawat, bulu tidak kusam, lincah/aktif bergerak.

3.2.2. Perawatan Bibit dan Calon Induk

Perawatan bibit menentukan kualitas induk yang baik pula, oleh karena itu perawatan utama yang perlu perhatian adalah pemberian pakan yang cukup, pengaturan dan sanitasi kandang yang baik serta mencegah kandang dari gangguan luar.

3.2.3. Sistem Pemuliabiakan

Untuk mendapat keturunan yang lebih baik dan mempertahankan sifat yang spesifik maka pembiakan dibedakan dalam 3 kategori yaitu:

  1. In Breeding (silang dalam), untuk mempertahankan dan menonjolkan sifat spesifik misalnya bulu, proporsi daging.
  2. Cross Breeding (silang luar), untuk mendapatkan keturunan lebih baik/menambah sifat-sifat unggul.
  3. Pure Line Breeding (silang antara bibit murai), untuk mendapat bangsa/jenis baru yang diharapkan memiliki penampilan yang merupakan perpaduan 2 keunggulan bibit.

3.2.4. Reproduksi dan Perkawinan

Kelinci betina segera dikawinkan ketika mencapai dewasa pada umur 5 bulan (betina dan jantan). Bila terlalu muda kesehatan terganggu dan dan mortalitas anak tinggi. Bila pejantan pertama kali mengawini, sebaiknya kawinkan dengan betina yang sudah pernah beranak. Waktu kawin pagi/sore hari di kandang pejantan dan biarkan hingga terjadi 2 kali perkawinan, setelah itu pejantan dipisahkan.

3.2.5. Proses Kelahiran

Setelah perkawinan kelinci akan mengalami kebuntingan selama 30-32 hari. Kebuntingan pada kelinci dapat dideteksi dengan meraba perut kelinci betina 12-14 hari setelah perkawinan, bila terasa ada bola-bola kecil berarti terjadi kebuntingan. Lima hari menjelang kelahiran induk dipindah ke kandang beranak untuk memberi kesempatan menyiapkan penghangat dengan cara merontokkan bulunya. Kelahiran kelinci yang sering terjadi malam hari dengan kondisi anak lemah, mata tertutup dan tidak berbulu. Jumlah anak yang dilahirkan bervariasi sekitar 6-10 ekor.

3.3. Pemeliharaan

3.3.1. Sanitasi dan Tindakan Preventif

Tempat pemeliharaan diusahakan selalu kering agar tidak jadi sarang penyakit. Tempat yang lembab dan basah menyebabkan kelinci mudah pilek dan terserang penyakit kulit.

3.3.2. Pengontrolan Penyakit

Kelinci yang terserang penyakit umumnya punya gejala lesu, nafsu makan turun, suhu badan naik dan mata sayu. Bila kelinci menunjukkan hal ini segera dikarantinakan dan benda pencemar juga segera disingkirkan untuk mencegah wabah penyakit.

3.3.3. Perawatan Ternak

Penyapihan anak kelinci dilakukan setelah umur 7-8 minggu. Anak sapihan ditempatkan kandang tersendiri dengan isi 2-3 ekor/kandang dan disediakan pakan yang cukup dan berkualitas. Pemisahan berdasar kelamin perlu untuk mencegah dewasa yang terlalu dini. Pengebirian dapat dilakukan saat menjelang dewasa. Umumnya dilakukan pada kelinci jantan dengan membuang testisnya.

3.3.4. Pemberian Pakan

Jenis pakan yang diberikan meliputi hijauan meliputi rumput lapangan, rumput gajah, sayuran meliputi kol, sawi, kangkung, daun kacang, daun turi dan daun kacang panjang, biji-bijian/pakan penguat meliputi jagung, kacang hijau, padi, kacang tanah, sorghum, dedak dan bungkil-bungkilan. Untuk memenuhi pakan ini perlu pakan tambahn berupa konsentrat yang dapat dibeli di toko pakan ternak.

Pakan dan minum diberikan dipagi hari sekitar pukul 10.00. Kelinci diberi pakan dedak yang dicampur sedikit air. Pukul 13.00 diberi rumput sedikit/secukupnya dan pukul 18.00 rumput diberikan dalam jumlah yang lebih banyak. Pemberian air minum perlu disediakan di kandang untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya.

3.3.5. Pemeliharaan Kandang

Lantai/alas kandang, tempat pakan dan minum, sisa pakan dan kotoran kelinci setiap hari harus dibersihkan untuk menghindari timbulnya penyakit. Sinar matahari pagi harus masuk ke kandang untuk membunuh bibit penyakit. Dinding kandang dicat dengan kapur/ter. Kandang bekas kelinci sakit dibersihkan dengan kreolin/lysol.

3.4. Hama dan Penyakit

  1. Bisul
    Penyebab: terjadinya pengumpulan darah kotor di bawah kulit. Pengendalian: pembedahan dan pengeluaran darah kotor selanjutnya diberi Jodium.
  2. Kudis
    Penyebab: Darcoptes scabiei. Gejala: ditandai dengan koreng di tubuh. Pengendalian: dengan antibiotik salep.
  3. Eksim
    Penyebab: kotoran yang menempel di kulit. Pengendalian: menggunakan salep/bedak Salicyl.
  4. Penyakit Telinga
    Penyebab: kutu. Pengendalian: meneteskan minyak nabati
  5. Penyakit kulit kepala
    Penyebab: jamur. Gejala: timbul semacam sisik pada kepala. Pengendalian: dengan bubuk belerang.
  6. Penyakit mata
    Penyebab: bakteri dan debu. Gejala: mata basah dan berair terus. Pengendalian: dengan salep mata.
  7. Mastitis
    Penyebab: susu yang keluar sedikit/tak dapat keluar. Gejala: puting mengeras dan panas bila dipegang. Pengendalian: dengan tidak menyapih anak terlalu mendadak.
  8. Pilek
    Penyebab: virus. Gejala: hidung berair terus. Pengendalian: penyemprotan antiseptik pada hidung.
  9. Radang paru-paru
    Penyebab: bakteri Pasteurella multocida. Gejala: napas sesak, mata dan telinga kebiruan. Pengendalian: diberi minum Sul-Q-nox.
  10. Berak darah
    Penyebab: protozoa Eimeira. Gejala: nafsu makan hilang, tubuh kurus, perut membesar dan mencret darah. Pengendalian: diberi minum sulfaquinxalin dosis 12 ml dalam 1 liter air.
  11. Hama pada kelinci umumnya merupakan predator dari kelinci seperti anjing.

Pada umumnya pencegahan dan pengendalianhama dan penyakit dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan kandang, pemberian pakan yang sesuai dan memenuhi gizi dan penyingkiran sesegera mungkin ternak yang sakit.

3.5. Panen

3.5.1. Hasil Utama

Hasil utama kelinci adalah daging dan bulu

3.5.2. Hasil Tambahan

Hasil tambahan berupa kotoran untuk pupuk

3.5.3. Penangkapan

Kemudian yang perlu diperhatikan cara memegang kelinci hendaknya yang benar agar kelinci tidak kesakitan.

3.6. Pascapanen

3.6.1. Stoving

Kelinci dipuasakan 6-10 jam sebelum potong untuk mengosongkan usus. Pemberian minum tetap .

3.6.2. Pemotongan

Pemotongan dapat dengan 3 cara:

a) Pemukulan pendahuluan, kelinci dipukul dengan benda tumpul pada kepala dan saat koma disembelih.

b) Pematahan tulang leher, dipatahkan dengan tarikan pada tulang leher. Cara ini kurang baik.

c) Pemotongan biasa, sama seperti memotong ternak lain.

3.6.3. Pengulitan

Dilaksanakan mulai dari kaki belakang ke arah kepala dengan posisi kelinci digantung.

3.6.4. Pengeluaran Jeroan

Kulit perut disayat dari pusar ke ekor kemudian jeroan seperti usus, jantung dan paru-paru dikeluarkan. Yang perlu diperhatikan kandung kemih jangan sampai pecah karena dapat mempengaruhi kualitas karkas.

3.6.5. Pemotongan Karkas

Kelinci dipotong jadi 8 bagian, 2 potong kaki depan, 2 potong kaki belakang, 2 potong bagian dada dan 2 potong bagian belakang. Presentase karkas yang baik 49-52%.

4.2. Gambaran Peluang Agribisnis

Sate Kelinci (Salah satu hasil daging kelinci)

Sate Kelinci (Salah satu hasil daging kelinci)

Gerakan peningkatan gizi yang dicanangkan pemerintah terutama yang berasal dari protein hewani sampai saat ini masih belum terpenuhi. Kebutuhan daging kita masih banyak dipenuhi dari impor. Kelinci yang punya keunggulan dalam cepatnya berkembang, mutu daging yang tinggi, pemeliharaan mudah dan rendahnya biaya produksi menjadikan ternak ini sangat potensial untuk dikembangkan. Apalagi didukung dengan permintaan pasar dan harga daging maupun bulu yang cukup tinggi.

V. REFERENSI

5.1. Daftar Pustaka

a) Anonymous, 1986, Pemeliharaan Kelinci dan Burung Puyuh, Yasaguna, Jakarta.

b) Kartadisastra. HR, 1995, Beternak Kelinci Unggul, Kanisius, Yogyakarta.

c) Sarwono. B, 1985, Beternak Kelinci Unggul, Penebar Swadaya, Jakarta.

d) Yunus. M dan Minarti. S, 1990, Aneka Ternak, Universitas Brawijaya, Malang.